Kerangka Materi Biologi SMA Kelas 12 Bab 6 Pola-Pola Hereditas Pada Makhuk Hidup





 Kerangka Materi Biologi SMA Kelas 12

BAB 6. POLA- POLA HEREDITAS MAKHLUK HIDUP

Kompetensi Dasar:

KD 3.6. Menganalisis pola-pola hereditas pada mahluk hidup.

KD 4.6. Menyajikan hasil penerapan pola-pola hereditas dalam perhitungan peluang dari persilangan yang melibatkan peristiwa pautan dan pindah silang.


A.      PENENTUAN JENIS KELAMIN PADA MAKHLUK HIDUP

1.       Tipe XY, pada lalat buah

2.       Tipe XO, pada belalang

3.       Tipe ZW, pada ayam

4.       Tipe Haplo – Diploid, pada semut dan lebah

 

B.      PAUTAN

·       Penyimpangan semu hukum Mendel tidak hanya terjadi pada interaksi alel dan interaksi genetik, tetapi juga terjadi pada tautan dan pindah silang.

·    Terjadi peyimpangan semu hukum Mendel pada tautan dan pindah silang karena makhluk hidup memiliki jumlah gen lebih banyak dari pada jumlah kromosom.

·      Alel – alel dari gen – gen yang berbeda pada satu kromosom tidak mengalami hukum II Mendel mengenai pemisahan secara bebas tetapi mengalami tautan.

·      Tautan di antara gen-gen tidak berlangsung terus menerus akibat adanya pindah silang di antara kromosom homolog.

·         Pindah silang menyebabkan terjadinya rekombinasi di antara gen-gen pada sepasang kromosom.

·         Macam – macam tautan :

1.       Pautan autosomal

.  Merupakan gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama , tidak dapat bersegregasi secara bebas dan cenderung diturunkan bersama.

. Thomas Hunt Morgan (1866 – 1945) telah menemukan pautan gen berangkai pada lalat buah Drosophila melanogaster.

.  Gen tertaut yang ditemukan pada lalat buah yaitu gen penentu bentuk sayap dan warna dada

 

2.       Pautan seks

.   Gen yang terdapat pada kromosom kelamin disebut gen terpaut kelamin atau pautan kelamin

.     Gen terpaut kelamin ada yang terpaut pada kromosom X, ada juga gen yang terpaut pada kromosom Y

.     Contoh pautan kelamin pada hewan yaitu gen penentu warna mata pada lalat buah, contoh lainya yaitu gen yang menentukan warna rambut pada kucing, gen tersebut tertaut pada kromosom X, sedangkan contoh gen tertaut pada manusia adalah gen buta warna, gen penyakit hemofilia.

C.      PINDAH SILANG

.  Pindah silang merupakan peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan kromatid kembarannya  dari sepasang kromatid homolog.

.      Pindah silang dapat terjadi pada pembelahan meiosis saat akhir profase I atau awal metafase I.

.      Macam pindah silang :

1.       Pindah silang tunggal

2.       Pindah silang ganda

.    Pindah silang menyebabkan pergantian alel di antara kromosom-kromosom homolog, menghasilkan kombinasi yang tidak ditemukan pada induknya.

.  Pindah silang mengakibatkan meningkatnya keragaman genetik selain yang dihasilkan oleh pengelompokkan gen secara bebas.

  Pindah silang akan menyebabkan terbentuknya  gamet tipe rekombinasi dari gamet tipe parentalnya.

.      Pindah silang akan menyebabkan kombinasi parental dan kombinasi rekombinan (kombinasi baru).

.      Persentase terbentuknya kombinasi baru saat pindah silang disebut nilai pindah silang (NPS)

.      NPS kurang dari 50%, tidak melebihi 50%.

 

D.      GAGAL BERPISAH (NONDISJUNCTION)

     Merupakan kegagalan kromosom homolog untuk memisahkan diri pada saat pembelahan meiosis, mengakibatkan terdapat gamet yang lebih atau kurang jumlah kromosomnya.

   Gagal berpisah dapat pemyebabkan gamet atau individu yang mengalaminya memiliki kelainan jumlah kromosom.

         Contohnya pada peristiwa aneuploidi dan poliploidi.

.       Aneuploidi mmerupakan individu yang mengalami kekurangan atau kelebihan satu set kromosom dibandingkan kromosom induknya.

.     Aneuploidi berakibat pada perubahan fenotipe pada individu, misalnya individu monosomi (2n-1) atau individu trisomi (2n+1).

.     Poliploidi merupakan individu dengan jumlah kromosom berlipat dari jumlah kromosom tetuanya, misalnya individu yang terbentuk dari gamet diploid bertemu dengan gamet haploid menjadi individu triploidi (3n) atau individu tetraploidi yang merupakan persatuan dua gamet diploid.

 

E.       PENERAPAN POLA-POLA HEREDITAS PAUTAN DAN PINDAH SILANG

1.    Mengetahui cara memperagam gen untuk kepentingan memenuhi kebutuhan manusia dengan     menerapkan konsep pola-pola hereditas.

2.       Mengetahui cara menghindari kelainan yang disebabkan oleh pola-pola hereditas.

3.       Memprediksi hasil pola-pola hereditas dalam penelitian.


                  by Ai Rohimah, S.Pd

                                                            Guru Biologi SMA Pasundan Rancaekek

 

Sumber :

Aryulina, Diah. dkk. 2007. Biologi 3. Esis. Jakarta. Erlangga.

S, Purwatiningsih. 2006. Biologi XII. Surakarta. PT Pabelan Cerdas Nusantara.

Sri Lestari, Endang. Kistinnah, Idun. 2010. Biologi XII. Bandung. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal.

Pratiwi, D.A. dkk. 2012. Biologi XII. Jakarta. CV Erlangga.

Sri Sayeki, Naniek. 2017. Biologi XII. Jakarta. CV Arya Duta.

Pujiyanto, Sri. Siti Ferniah, Rejeki. 2016. Menjelajahi Dunia Biologi 3. Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.


Comments

Popular posts from this blog

LKPD 3 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

LKPD KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

LKPD 9 SISTEM KOORDINASI